LAPORAN
PEMBENIHAN IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)
SECARA INTENSIF
Disusun
Oleh:
Kelompok: 4
Ketua
kelompok: Muhammad Fadhli Anggota :1.
Aufa Zufarrazi 2.
Riki Darmawan
3.
Muriadin 4. Irfansyah Putra 5. Bustami 6.
Yeni aflina 7.
Nur Elita 8. Cut Husna 9.NoniNoviani 10. Syahriana
Dosen Pengasuh: Maria
Ulfah, S.Kel, M.Si
PRODI TEKINOLOGI PRODUKSI BENIH dan PAKAN IKAN COT SURUY,ACEH BESAR - 2013
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadhirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
penyayang atas kuasa-Nya penulis telah menyelesaikan laporan yang berjudul “Pembenihan Ikan Lele Dumbo (Clarias
gariepinus)” ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Shalawat
serta salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta
keluarga dan sahabat yang selala bersedia membantu perjuangan beliau dalam
menegakkan Agama Allah di muka bumi ini.
Penyusun laporan ini bertujuan untuk
melengkapi tugas-tugas Aplikasi Komputer, pada Program studi Teknologo Produksi
Benih dan Pakan Ikan, jurusan Perikanan dan Kelautan Politeknik Indonesia
Venezuela. Dalam penulisan laporan ini, tentunya banyak pihak yang telah member
bantuan baik moril maupun material. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih yang tiada hentinya kepada:
1. Bapak
Ridwan Saputra, S.Kom selaku Pebimbing studi bagian Aplikasi Komputer.
2. Ibu
Maria Ulfah, M.SI selaku dosen pembimbing yang telah banyak member bimbingan, nasehat
dan arahan kepada penulis.
3. Bapak
Prof.Dr.Ir.Amhar Abubakar,M.Si selaku Rektor Politeknik Indonesia Venezuela.
4. Terima
kasih terkhusus kepada teman-teman TPBPI angkatan 2013 yang seperjuangan
menempuh karir pendidikan.
Akhir
hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada
umumnya, semoga Allah SWT meridhai dan mencatat sebagai ibadah disisi-Nya.
Amin.
Cot
suruy, 26 Deseber 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Batasan masalah
1.3
Tujuan
1.4
Manfaat
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Klasifikasi
1.2 Morfologi
BAB III. METODOLOGI
3.1
Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan
BAB IV. PROSEDUR KERJA
4.1
Persiapan Wadah 4.2
Persiapan Induk 4.2.1 Seleksi induk
4.2.2 Pemberokan
4.3 Pemijahan
4.3.1 Penimbangan induk 4.3.2 Penyuntikan induk
4.3.3 Pengambilan sperma 4.3.4 Pengambilan telur(streeping)
dan Pembuahan
4.3.5 Penetasan
telur 4.3.6 Pemeliharaan larva
BAB V. PENUTUP
5.1
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1. Morfologi ikan lele dumbo Gambar 2. Wadah pemijahan Gambar 3. Induk ikan lele
dumbo Gambar
4. Hormone perangsang(Ovaprim) Gambar
5. Induk yang telah diseleksi Gambar 6. Penimbangan induk Gambar 7. Penyuntikan induk Gambar 8. Pengambilan sperma
pada induk jantan Gambar 9. Proses
Streeping(pengeluaran telur)
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tahap pemberian makanan
larva
BAB
I. PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki
potensi cukup besar untuk melakukan pengembangan budidaya ikan air tawar dan
diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia dari sub
sektor perikanan. Salah satu
komoditas Ikan yang sangat berpotensi adalah Ikan Lele.
Usaha pembudidayaan ikan lele dumbo sudah berkembang
cukup luas, sehingga usaha pembenihan ikan lele dumbo ini memiliki potensi yang
cukup besar. Hal itu sebabkan ikan lele dumbo telah diterima masyarakat secara
luas, dapat dilihat dari semakin banyaknya warung-warung makan yang menjual
pecel lele. Berdasarkan hal diatas, maka perlu adanya peningkatan produksi
benih ikan lele baik secara kuantitas maupun kualitas agar tidak terjadi
penurunan kualitas pada ikan lele.
Maka untuk dapat terus menyediakan pasokan ikan lele,
kegiatan pemijahan merupakan salah satu jalan yang dapat dilakukan untuk dapat
mencukupi kebutuhan akan komoditi ikan lele tersebut.
Ada beberapa metodepemijahan ikan, yaitu pemijhan secara
alami, semi intensif, dan intensif,yaitu dengan menggunakan rangsangan hormon
yang kemudian pembuahan telur dilakukan secara streeping,metode ini dikenal
dengan induced breeding.
Keberhasilan pemijahan dengan menggunakan metode ini
sangat ditentukan oleh tingkat kematangan gonad. Oleh karenanya, induk yang
akan dipijahkan sebelumnya dilakukan seleksi terlebih dahulu untuk menentukan
indukyang benar-benar siap untuk dipijahkan agar benih yang dihasilkan
berkualitas.
1.2.Batasan Masalah
Mengingat
luasnya cakupan tentang kegiatan pembenihan Ikan Lele Dumbo, maka agar dalam
pelaksanaan kegiatan pembenihan ini terfokus, maka penulis memberikan batasan
masalah sebagai berikut :
1.
Kegiatan
pembenihan Ikan Lele Dumbo yang meliputi :
a.
Pengelolaan
dan seleksi Induk
b.
Persiapan
wadah penetasan
c.
Pemijahan
d.
Penetasan
telur
e.
Perawatan
Larva
f. Panen larva.
g.
Pendederan
dan
h.
Panen
benih
2.
Monitoring atau evaluasi tingkat
keberhasilan kegiatan pembenihan yang dilihat dari:
a.
Fekunditas b.
Hatching rate
(Daya tetas telur) c.
Survival rate (Kelangsungan hidup)
1.3.Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan pembenihan ini
adalah sebagai usaha meningkatkan kemampuan dan profesionalisme dalam
penguasaan teknik Pembenihan Ikan Lele Dumbo secara intensif (induced
breeding).
1.4.Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan kegiatan
Pembenihan Ikan Lele Dumbo secara intensif ini adalah sebagi berikut :
1.
Menambah
pengetahuan serta wawasan tentang Teknik Pembenihan Ikan Air Tawar secara
intensif khususnya Ikan Lele Dumbo
2.
Dapat
menemukan solusi dalam menghadapi kendala-kendala dalam kegiatan Pemijahan Lele
Dumbo secara intensif.
3.
Dapat
menentukan alat dan bahan yang diperlukan dalam Teknik Pembenihan Ikan Lele
Dumbo secara intensif.
BAB
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Klasifikasi
Berdasarkan klasifikasi
menurut taksonominya, ikan lele yang di kemukakan oleh Suyanto(2002) adalah
sebagai berikut:
Philum : Chordata, Kelas : Pisces, Anak Kelas : Telestei, Bangsa : Ostariophysi, Anak Bangsa : Siluridae, Suku : Claridae, Marga : Clarias Jenis : Clarias
gariepinus
2.2. Morfologi
Gambar
1. Morfologi ikan lele dombo.
Bentuk
tubuh memanjang, agak bulat, kepala gepeng, tidak bersisik, mempunyai 4 pasang
kumis, mulut besar, warna kelabu sampai hitam. Lele dumbo banyak ditemukan di
rawa-rawa dan sungai di Afrika, terutama di dataran rendah sampai sedikit
payau. Ikan ini mempunyai alat pernapasan tambahan yang disebut abrorescent,
sehingga mampu hidup dalam air yang oksigennya rendah.Lele dumbo termasuk ikan
karnivora, namun pada usia benih lebih bersifat omnivora. Induk lele dumbo
sudah dapat dipijahkan setelah berumur 2 tahun dan dapat memijah sepanjang
tahun.
- Tanda induk betina: tubuh lebih
pendek, mempu- nyai dua buah lubang kelamin yang bentuknya bulat.
- Tanda induk jantan: tubuh lebih
panjang, mempunyai satu buah lubang kelamin yang bentuknya memanjang.
BAB III.
METODOLGI
3.1 Waktu dan Tempat
Kegiatan ini dilakukan selama bulan Desember 2013, bertempat di Kampus Politeknik Indonesia-Venezuela, Jl. Bandara Sultan Iskandar Muda Km 12 Desa Cot SuruyKec. Ingin Jaya Kab. Aceh Besar
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1.
Alat
- Bak atau kolam
Gambar 2. Wadah pemijahan.
-
kakaban
- Ember
- Alat suntik
- Kain lap
- Bulu ayam
- Pisau
- Mangkok
- Baskom
3.2.2.
Bahan
-
Induk ikan jantan dan betina
-
Ovaprim
Gambar 4. Hormone
perangsang(Ovaprim)
-
Nacl
- Air
BAB
IV. PROSEDUR KERJA
4.1
.Persiapan
Wadah
Langkah awal yang dilakukan dalam
kegiatan pemijahan ikan lele sangkuriang adalah mempersiapkan wadah berupa bak
penetasan telur. persiapan wadah perlu dilakukan sebelum kegiatan pemijahan
dilakukan, sebelum wadah digunakan untuk penetasan telur wadah tersebut harus
dibersihkan terlebih dahulu dengan cara mengeringkan air yang ada di bak
tersebut setelah dikeringkan barulah menyikat kotoran-kotoran atau lumut-lumut
yang ada di bak tersebut yang bertujuan untuk menghilangkan bibit penyakit yang
ada setelah disikat barulah bak tersbut dibilas dengan air bersih agar
kotoran-kotoran dan lumut terbuang atau terbawa air ke saluran pembuangan.
Pembersihan bak harus benar-benar bersih karena kebersihan bak berpengaruh
terhadap keseterilan kualitas air, sehingga tidak menggangu dalam proses
penetasan telur. setelah dibilas bak dikeringkan kemudian diisi air setinggi 30
cm. Setelah diisi air barulah pemasangan happa dilakukan, happa di pasang
dengan cara mengikat pada keempat sudutnya ke kayu yang terdapat di sudut bak.
Happa yang digunakan berukuran 2x1 m dan kemudian memastikan sirkulasi air
berjalan lancer untuk penetasan telur.
4.2. Persiapan Induk
Gambar 5. Induk yang
telah diseleksi.
4.2.1 Seleksi induk
Seleksi induk dilakukan
dengan tujuan untuk memilih calon induk yang baik dan sehat, serta untuk
melihat tingkat kematangan gonad apakah calon induk tersebut layak untuk
dipijahkan atau tidak. Induk ikan lele sangkuriang yang baik harus dinyatakan
lolos seleksi baik dari segi umur, berat, kesehatan maupun kematangan telurnya.
Sebab jika kurang hati-hati memilih induk, maka keturunan yang dihasilkan jumlahnya
akan lebih sedikit atau kualitas benihnya kurang baik. Kegiatan seleksi induk
dilakukan dengan cara menangkap induk dengan menggunakan jaring dimana jaring
ditarik oleh beberapa orang untuk mempersempit ruang gerak induk agar induk
mudah di tangkap . Berdasarkan pengamatan pada seleksi induk didapat 1 pasang
induk yang sudah matang gonad. Ciri –ciri induk matang gonad yaitu induk jantan
berumur ± 1 tahun dan betina 1,5 tahun, berat badan jantan ± 2 kg
dan betina 2,5 kg, panjang jantan 48 cm dan betina 50 cm dan kelamin pada
ikan berwarna merah.
4.2.2 Pemberokan
- Pemberokan dilakukan
dalam bak seluas 4 - 6 m2 dan tinggi 1 m, selama 1 - 2 hari.
- Pemberokan bertujuan
untuk membuang kotoran dan mengurangi kandungan lemak dalam gonad.
- Setelah diberok,
kematangan induk diperiksa kembali
4.3
Pemijaha
Pemijahan adalah proses pertemuan antara induk
ikan jantan dengan induk ikan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel
sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna meraha. Induk
betina tandanya sel telur berwarna kuning, jika belum matang berwarna hijau.
Sel telur yang telah dibuahi akan menempel pada kakaban dan dalam waktu 24 jam
akan menetas menjadi larva ikan Lele.
4.3.1 Penimbangan induk
Gambar
6. Penimbangan induk.
4.3.2 Penyuntikan induk
Gambar
7. Penyuntikan induk.
Pasangan
induk lele dumbo yang cocok dan telah matang kelamin akan segera memijah
setelah di masukkan kedalam kolam pemijahan. Biasanya ikan lele dombo memijah
pada tengah malam menjelang pagi yakni pukul 07.00-04.00 tetapi proses
pemijahan tersebut kadang-kadang mundur sampai sehari lebih(24-36 jam).
4.3.3 Pengambilan sperma
Gambar
8. Pengambilan sperma pada induk jantan.
4.3.4 Pengambilan telur(streeping) dan
pembuahan
Gambar
9. Proses Streeping(pengeluaran telur).
Setelah
10-12jam dari penyuntikan, induk betina siap di streeping(pengeluaran telur
kearah kelamin). Sebelum melakukan streeping pada induk betina, terlebih dahulu
disiapkan sperma jantan. Pengambilan sperma jantan dengan cara membedah perut
induk jantan dan mengambil kantong sperma dengan cara menggunting. Setelah
sperma jantan disiapkan, kemudian dilakukan pengurutan induk betina.
Lanakah-langkah pembuahan telur sebagai berikut: telur ditampung dalam baskom
plastik, kemudian masukkan sperma sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai
merata, telur yang sudah terbuahi di bilas dengan Nacl untuk mencuci telur yng
kotor.
4.3.5. Penetasan Telur
Telur yang
dikeluarkan pasangan induk ini biasanya melekat pada ijuk dan sebagian besar
berserakkan di sarang dasar. Diameter telur berkisar antara 1.3-1.6 mm dan akan
menetas selama 1-2 hari selama 2-3 hari telur biasanya akan menetas seluruhnya.
Begitu proses pemijahan selesai antara jam 05.00-06.00 pagi kakaban harus
segera di angkat dan di pindahkan ke dalam kolam penetasan.
Untuk
menghindari tumbuhnya jamur, kakaban yang sudah berisi telur tersebut sebaiknya
di rendam terlebih dahulu, karena sifat telur lele menempel maka perlu kakaban.
Selama proses penetasan telur usahakan sirkulasi air berjalan dengan baik dan
air yang masuk lewat pemasukkan berjalan secara perlahan-lahan (Susanto, 2005).
4.3.6.
Pemeliharaan Larva
Setelah telur menetas semua waktu
2-3 hari selanjutnya mengangkat kakaban di dalam hapa satu persatu pengangkatan
harus hati-hati agar kualitas air tetap terjaga. Larva yang baru menetas belum perlu di
beri makanan. Sebab masih mempunyai makanan cadangan berupa kuning telur.
Dengan perawatan dan makanan yang baik dalam tempo 1 bulan benih lele dapat
tumbuh hingga mencapai 3-5 cm. Tahap pemberian pakan larva dapat dilihat pada
Tabel 3. Pekerjaan pokok perawatan lele
adalah membersihkan telur, siphonisasi, cangkang dan telur busuk, dan
mempertahankan konsentrasi oksigen pada suhu optimal.
Tabel
1. Tahap pemberian makanan larva
No
|
Umur
|
Makanan yang di berikan
|
Keterangan
|
1.
|
0-3 hari
|
Belum di beri
makanan karena masih ada kuning telur
|
|
2.
|
4-6 hari
|
Kuning telur di rebus
|
Di larutkan
|
3.
|
7-14 hari
|
Rotifera, kutu air (disaring)
|
|
4.
|
15-30 hari
|
Kutu air, jentik nyamuk hidup,
cacing rambut
|
Sumber : Santoso (2005)
BAB
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari kegiatan pemijahan ikan lele
dumbo yang dilaksanakan di BBI Sekadau, kesimpulan yang dapat diambil adalah
sebagai berikut :
1.
Dalam
Persiapan bak penetasan telur yaitu dimulai dari pembersihan bak misalnya
menyikat bak, memasang happa, pengisian air yang bersih dalam bak.
2. Seleksi induk
bertujuan mendapatkan induk yang benar – benar matang gonad dan tidak cacat.
Induk yang di gunakan sebanyak 1 ekor induk jantan dengan berat 2 kg, dan induk
betina sebanyak 1 ekor dengan berat 1,5 kg.
3. Pemberokan
dilakukan dalam bak pemberokan, selama proses pemberokan selama 2 hari ikan
tidak diberi pakan sama sekali guna untuk membuang kotoran dalm perut ikan dan
mengurangi lemak dalam perut ikan, hal ini sangat diperlukan agar tidak
mengganggu dalam proses striping ikan.
DAFTAR PUSTAKA
Soetomo, 2003. Teknik Budidaya
Ikan Lele Dumbo. Sinar baru
Algensindo. Jakarta.
Santoso, Budi. 1995. Petunjuk
Praktis Budidaya Ikan Lele Dumbo dan Lokal. Kanisius. Yokyakarta.
Santoso, Heru. 2002. Teknik
Kawin Suntik Ikan Ekonomis. Penebar Swadaya. Jakarta.
Khairuman, 2002. Budidaya Lele
Dumbo Secara Intensif. Argo Media Pustaka. Jakarta
Hernowo, Suyanto dan Rachmatun. 2002. Pembenihan
dan pembesaran Lele.Kanisius. Yogyakarta
Mahyudin, Kholis. 2008. Panduan
Lengkap Agribisnis Lele. Penebar Swadaya. Jakarta
Bachtiar, Ir, Yusuf. 2006. Panduan
Lengkap Budidaya Lele Dumbo. Agro Media Pustaka. Jakarta
Suyanto. 1997. Budidaya Ikan Lele. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar